Pengertian Menulis



Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu sarana berkomunikasi atau penyampaian pesan kepada orang lain secara tertulis yang diwujudkan dalam bentuk rangkaian lambing atau simbol grafis yang dapat dimengerti oleh penulis dan dipahami oleh orang lain yang membacanya. Menurut Saddhono & Slamet (2014:151), penggunaan istilah menulis dan mengarang merupakan dua hal yang dianggap sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan berbeda oleh sebagian ahli lainnya. Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan masalah. Menurut Imron Rosidi (2014:3), menulis adalah salah satu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat untuk membantu orang lain (pembaca) berpikir.

Sebagaimana diungkapkan oleh St. Kartono (2013:17), menulis adalah proses menuangkan pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak. Menulis dalah sebuah aktivitas yang kompleks, bukan sekedar mengguratkan kalimat-kalimat, tetapi lebih daripada itu. Sependapat dengan St. Kartono, Sri Hastuti dalam Saddhono & Slamet (2014:153) mengungkapkan bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur dan berbagai pensyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan, antara lain (1) adanya kesatuan gagasan, (2) penggunaan kalimat yang jelas dan efektif, (3) paragraph disusun dengan baik, (4) penerapan kaidah ejaan yang benar, dan (5) penggunaan kosakata yang memadai.
H.G. Tarigan dalam dalam Saddhono & Slamet (2014:154), mengungkapkan bahwa menulis pada hakikatnya ialah melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis tersebut. Dengan mencermati teori-teori di atas, dapat dikemukakan bahwa menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan, ide, atau pendapat yang akan disampaiakn kepada orang lain (pembaca) melalui media bahasa tulis untuk dipahami tepat seperti apa yang dimaksud oleh penulis.
Melalui sebuah tulisan, seseorang dapat mengungkapkan masalah yang dihadapi. Dengan tulisan pula, seseorang dapat mengurangi beban yang terpendam dalam hati. Sebuah tulisan suatu saat dapat dimanfaatkan oleh seseorang jika menghadapi suatu masalah. Ia dapat membaca tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Menurut Imron Rosidi (2013:13), kegiatan menulis secara hakiki merupakan terapeotik atau pengobatan diri.
Sependapat dengan Imron Rosidi, Natalie Goldberg dalam Naning Pranoto (2015:21) mengemukakan bahwa menulis adalah komunikasi dengan diri sendiri, diolah dengan rasa dan dikendalikan oleh pikiran. Ini merupakan terapi jitu untuk membebaskan jiwa dari kungkungan kegelapan dan tekanan trauma. Menurut Aaron Temkin Back dalam Naning Pranoto (2015:54), orang depresi itu akibat berpikir negatif dalam menilai dirinya, lingkungannya (dunia) dan juga masa depan. Karena dinamika manusia itu digerakan oleh 3P yaitu pikiran, perasaan dan perilakunya. Maka apa yang ia pikirkan berimbas pada rasa dan perilakunyn. Untuk mengatasinya penderita depresi diterapi kognitif (Cognitive Therapy) yaitu diaiak berpikir realistis dan beraikap positif pada dirinya, lingkungan dan masa depan. Terapi melalui dialog, (lisan) maupun tertulis (menulis).
Menulis merupakan salah satu unsur keterampilan berbahasa. Ada empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis. Keterampilan menulis tidak dating dengan sendirinya. Walaupun sebagian orang berbakat dalam menulis, namun menulis tetaplah harus dilatih (Aminudin, 2009:7).
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang mempunyai banyak manfaat. Untuk itu perlu dikembangkan keterampilan menulis dan berlatih secara terus menerus. Hal ini bertujuan agar seseorang lancar dan baik dalam membuat tulisan. Apalagi mengingat keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling sukar, tentu saja pengembangan dan latihan menulis dapat dijadikan pengalaman produktif yang berharga bagi siswa.

Post a Comment

1 Comments